DOOH vs OOH Advertising: Mana yang Lebih Efektif?
Di tengah ramainya iklan luar ruang yang berseliweran di jalanan kota besar, tak sedikit pebisnis yang masih bingung membedakan antara DOOH (Digital Out of Home) dan OOH (Out of Home) advertising. Keduanya sering disalahartikan sebagai jenis iklan yang sama, padahal ada sejumlah perbedaan mendasar yang penting untuk dipahami sebelum Anda menentukan strategi promosi terbaik.
Melalui artikel ini, CRS Adv akan mengulas secara menyeluruh perbedaan antara DOOH dan OOH advertising, lengkap dengan contoh kasus dan aplikasinya dalam dunia nyata. Simak sampai akhir agar Anda bisa menentukan media promosi luar ruang yang paling sesuai dengan kebutuhan brand Anda!
1. Tampilan Visual: Dinamis vs Statis
Salah satu perbedaan paling mencolok antara DOOH dan OOH terletak pada jenis visual yang digunakan.
- OOH bersifat statis. Iklan ditampilkan dalam bentuk gambar atau poster cetak biasa tanpa gerakan. Contohnya seperti billboard konvensional, banner di halte, atau stiker di kendaraan umum.
- DOOH, sebaliknya, menggunakan visual dinamis. Kontennya bisa berupa video, animasi, atau motion graphic yang ditayangkan di media digital seperti videotron, LED screen, atau vending machine.
Contohnya, pada kampanye konvoi StickMob bersama FIFA, iklan menggunakan poster statis di mobil. Sementara itu, untuk kampanye PUBG di Surabaya, CRS menampilkan video bergerak di MobileLED — membuat pesan iklan lebih hidup dan menarik perhatian pengguna jalan secara instan.
2. Ukuran Media: DOOH Cenderung Lebih Besar
Secara umum, iklan DOOH memiliki ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan OOH konvensional. Anda bisa menemukan DOOH yang hampir menutupi satu sisi gedung pencakar langit, sementara OOH cenderung terbatas ukurannya, menyesuaikan dengan media fisiknya.
Platform seperti videotron, megatron, dan vending screen memungkinkan brand untuk menyampaikan pesan secara maksimal dengan cakupan visual yang luas dan mencolok. Hal ini tentu memberikan daya tarik visual yang lebih kuat dan tidak mudah diabaikan.
3. Tingkat Eksposur: DOOH Lebih Menarik Perhatian
Karena memiliki tampilan dinamis dan ukuran yang dominan, DOOH memiliki peluang lebih besar untuk dilihat oleh audiens.
Bayangkan saat Anda melintas di kawasan padat seperti Sudirman atau Thamrin, Jakarta. Sebuah videotron dengan gambar bergerak tentu akan lebih mudah menarik perhatian dibanding papan reklame biasa. Apalagi jika kontennya dikemas seperti mini video series atau short movie — efek penasaran audiens bisa meningkat drastis.
Dan yang paling penting: iklan DOOH tidak bisa di-skip. Tidak seperti iklan digital yang bisa ditutup dengan satu klik, DOOH terus berputar di ruang publik dan menancap lebih kuat di benak audiens.
4. Teknologi: Canggih dan Serba Digital
DOOH membawa inovasi digital dalam dunia periklanan luar ruang. Tak hanya sekadar menampilkan konten menarik, media ini juga ditopang oleh teknologi kontrol jarak jauh yang memudahkan pengelolaan materi iklan.
Iklan di DOOH bisa diubah dari mana saja melalui dashboard yang terhubung dengan jaringan internet. Tidak perlu lagi mencetak ulang materi atau datang langsung ke lokasi. Proses ini membuat DOOH jauh lebih fleksibel dan hemat waktu.
CRS, misalnya, telah menerapkan teknologi ini pada layanan MobileLED yang memungkinkan klien mengatur materi iklannya secara digital dan real-time.
5. Mampu Menyajikan Data Performa Iklan
Keunggulan DOOH tak berhenti di tampilan dan teknologi. Media ini juga mampu menyediakan data performa secara langsung, seperti jumlah impression atau tayangan iklan.
Melalui fitur computer vision di MobileLED CRS, brand dapat melihat seberapa banyak orang yang terpapar iklan mereka. Data ini disajikan dalam bentuk laporan performa yang membantu mengevaluasi efektivitas kampanye dan menyusun strategi lanjutan yang lebih tepat sasaran.
Hal ini membuat DOOH setara dengan iklan digital dari sisi analitik dan pelaporan, menjadikannya pilihan yang sangat powerful dalam kampanye modern.
6. Efek Branding yang Lebih Kuat
Menggunakan DOOH advertising bisa meningkatkan citra dan reputasi bisnis Anda. Kenapa?
Karena beriklan di media digital luar ruang menunjukkan bahwa brand Anda:
- Siap berinvestasi pada teknologi modern
- Mampu tampil mencolok di lokasi strategis
- Ingin menciptakan pengalaman visual yang lebih berkesan
Hal ini memberikan kesan profesional dan premium di mata konsumen. Namun tentu saja, agar dampaknya maksimal, konten yang ditampilkan juga harus menarik, relevan, dan tidak sekadar promosi hard selling.
Namun perlu diingat, baik OOH maupun DOOH tetap bisa mendukung reputasi brand, tergantung bagaimana strategi kampanyenya dikemas.
Tabel Perbandingan DOOH vs OOH
Aspek | DOOH | OOH |
---|---|---|
Visual | Dinamis (video, animasi) | Statis (gambar, poster) |
Ukuran | Lebih besar, mencolok | Relatif kecil |
Daya Tarik | Tinggi, mudah mencuri perhatian | Bergantung pada desain visual |
Teknologi | Digital, remote update | Manual, cetak |
Pelaporan performa | Ada (real-time via dashboard) | Butuh pihak ketiga untuk tracking |
Dampak terhadap reputasi brand | Lebih kuat | Masih bergantung pada konteks |
Tertarik Mencoba DOOH Advertising?
Setelah memahami perbedaan antara DOOH dan OOH, kini saatnya Anda menentukan langkah selanjutnya. Jika Anda ingin menyasar audiens secara efektif dengan pendekatan yang modern dan terukur, DOOH bisa jadi solusi terbaik.
StickEarn menyediakan beragam media DOOH seperti:
- MobileLED — Iklan digital bergerak dengan jangkauan luas
- Videotron — Media dinamis di lokasi premium
- Vending Machine Advertising — Inovasi iklan indoor yang interaktif
Lebih dari 500 klien telah mempercayakan kampanye mereka kepada CRS untuk meningkatkan visibilitas, awareness, hingga penjualan.
Klik banner di bawah untuk mulai beriklan atau konsultasikan kebutuhan Anda bersama tim CRS.