Your search results

Tingkatan brand awareness, brand kamu sudah ada di tingkat mana?

Posted by SEO Polar Brand on May 18, 2025
0

Apa Itu Brand Awareness?

Brand awareness adalah kesadaran atau tingkat pengenalan konsumen terhadap suatu merek. Artinya, seberapa familiar seseorang dengan nama, logo, nilai, atau produk dari brand kamu. Ini adalah tahap awal dari funnel pemasaran, tetapi sangat menentukan kesuksesan tahap berikutnya seperti pertimbangan dan pembelian.

Ketika seseorang mendengar kata “ojek online”, dan langsung menyebut “Gojek” atau “Grab”, maka brand tersebut berhasil mencapai awareness yang tinggi.

Brand awareness tidak terjadi secara instan. Ia dibentuk oleh paparan berulang, kualitas pengalaman, dan konsistensi komunikasi. Brand dengan awareness tinggi tidak hanya dikenal, tetapi juga dipilih dan direkomendasikan.

Bagaimana Cara Kerja Brand Awareness?

Brand awareness bekerja dengan membentuk asosiasi mental dalam pikiran konsumen. Proses ini bisa dipicu oleh:

  • Visual: logo, warna, kemasan
  • Audio: jingle, suara khas, nada notifikasi (seperti “ting” dari Shopee)
  • Pengalaman: kemudahan penggunaan aplikasi, kecepatan pelayanan
  • Cerita dan nilai brand: kampanye sosial, tagline, atau filosofi brand

Saat konsumen mengalami pengalaman positif yang berulang dengan elemen-elemen tersebut, otak mereka mulai menyimpan brand itu sebagai referensi pilihan.

Contoh nyata: Tokopedia tidak hanya dikenal karena iklannya. Mereka juga berhasil membentuk brand awareness lewat konsistensi warna hijau, jingle yang catchy, serta kampanye “Selalu Ada, Selalu Bisa”.

Baca juga : Apa Itu Brand Activation? Strategi Jitu Menghidupkan Brand di Era Digital

Apa Saja Tingkatan Brand Awareness?

Brand awareness tidak tercipta dalam satu malam. Ia tumbuh secara bertahap seiring dengan eksposur brand, konsistensi pesan, dan pengalaman konsumen. Menurut teori pemasaran klasik, brand awareness dibagi menjadi empat tingkatan, dari yang paling dasar hingga yang paling diimpikan oleh setiap pemilik brand: Top of Mind.

Mari kita bahas satu per satu:

1. Ketidaksadaran Merek (Unaware Brand)

Pada tahap ini, konsumen sama sekali belum pernah mendengar atau melihat brand kamu. Artinya, brand kamu masih “tak terlihat” di benak target pasar. Ini adalah titik awal yang sangat umum, terutama untuk brand baru atau UMKM yang belum melakukan promosi besar.

Ciri-cirinya:

  • Tidak ada yang menyebut brand kamu saat ditanya soal produk serupa.
  • Tidak muncul di Google, marketplace, atau percakapan media sosial.
  • Konsumen hanya tahu brand besar sebagai referensi.

Contoh: Brand skincare lokal baru tanpa kampanye digital, tanpa kolaborasi, dan belum aktif di media sosial kemungkinan besar berada di level ini. Mereka harus mulai membangun eksistensi dari nol.

2. Pengakuan Merek (Brand Recognition)

Di tahap ini, konsumen sudah mulai mengenali brand kamu, biasanya melalui elemen visual seperti logo, warna, atau tagline. Mereka mungkin belum pernah mencoba produkmu, tapi sudah tahu “pernah lihat” atau “kayak familiar.”

Ciri-cirinya:

  • Konsumen bisa mengenali brand kamu saat melihat logo atau kemasan.
  • Brand kamu sudah mulai muncul di marketplace, iklan, atau social media.
  • Tapi mereka belum otomatis menyebut brand kamu saat berbicara tentang kategori produkmu.

Contoh: Janji Jiwa di awal kemunculannya mulai dikenal karena desain booth-nya yang seragam dan warna putih dominan. Meski banyak belum pernah mencicipi, banyak orang mulai menyadari bahwa itu adalah brand kopi lokal.

3. Mengingat Kembali Merek (Brand Recall)

Brand recall terjadi ketika konsumen secara aktif bisa menyebut nama brand kamu tanpa petunjuk saat memikirkan kategori produk tertentu. Artinya, brand kamu sudah masuk ke daftar pendek pilihan mereka.

Ciri-cirinya:

  • Saat ditanya “sebutkan brand X”, konsumen langsung menyebut brand kamu.
  • Ada pengalaman atau asosiasi kuat yang melekat (iklan, rasa, cerita, atau pelayanan).
  • Sudah mulai terbentuk loyalitas awal dan pembelian berulang.

Contoh: Ketika seseorang ditanya tentang “mie instan”, mereka menyebut Indomie. Meski banyak pilihan lain, Indomie berada di tahap recall kuat karena iklan, cita rasa khas, dan distribusi luas.

4. Pikiran Utama (Top of Mind)

Inilah puncak tertinggi dari brand awareness. Brand kamu menjadi jawaban pertama dan otomatis yang muncul di benak konsumen saat memikirkan kategori tertentu. Ini adalah kondisi ideal di mana brand-mu melekat kuat secara emosional maupun fungsional.

Ciri-cirinya:

  • Brand kamu disebut pertama tanpa berpikir panjang.
  • Konsumen langsung memilih brand kamu tanpa banyak pertimbangan.
  • Brand kamu identik dengan kategori produk itu sendiri (bahkan kadang menjadi generik).

Contoh:

  • “Minuman elektrolit?” → “Pocari Sweat”
  • “Ojek online?” → “Gojek”
  • “Air mineral?” → “Aqua”
  • “Marketplace?” → “Tokopedia” atau “Shopee”

Top of mind adalah hasil dari strategi branding yang konsisten, kampanye besar, UGC, layanan pelanggan luar biasa, dan kehadiran omnichannel yang kuat.

Ilustrasi Sederhana

Bayangkan kamu membuka kulkas dan melihat minuman dingin. Kamu sedang ingin minum minuman manis.

  • Jika kamu hanya mengambil minuman asal-asalan karena tidak tahu mereknya, kamu masih berada di tahap unaware.
  • Jika kamu melihat botol dengan logo yang familiar dan berpikir “ini yang kemarin aku lihat di IG,” kamu sudah recognize.
  • Jika kamu berpikir “oh, kemarin aku minum Teh Pucuk enak juga,” kamu sudah sampai di tahap recall.
  • Tapi jika kamu langsung bilang, “gue maunya Teh Pucuk aja, titik,” tanpa mikir brand lain—maka brand itu sudah masuk ke top of mind kamu.

Baca juga : Strategi Brand Extension: Cara Efektif Memperluas Produk dan Pasar!

Bagaimana Brand Bergerak dari Satu Tahap ke Tahap Berikutnya?

Untuk berpindah dari unaware ke recognition, brand perlu eksposur konsisten dan visual yang mudah dikenali.

Untuk naik dari recognition ke recall, brand perlu menciptakan pengalaman yang berkesan—bisa dari kualitas produk, storytelling, atau review positif.

Dan untuk naik ke top of mind, brand perlu menguasai momen dan percakapan, menjadi yang paling sering dibicarakan dan paling banyak digunakan.

Bagaimana Cara Mengukur Brand Awareness?

Meningkatkan brand awareness penting, tapi mengukurnya juga wajib agar kamu bisa mengevaluasi efektivitas strategi yang dijalankan.

Recall Test

Tes ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak audiens bisa mengingat brand kamu tanpa dibantu. Biasanya dilakukan melalui survei terbuka: “Sebutkan 5 merek skincare lokal yang kamu tahu!”

Semakin sering brand kamu disebut, semakin tinggi awareness-nya.

Brand Attitude

Mengukur bagaimana persepsi konsumen terhadap brand kamu. Apakah mereka menganggap kamu terjangkau, premium, ramah lingkungan, atau kekinian?

Ini penting karena awareness tanpa sikap positif akan sia-sia.

Brand Affinity Analysis

Ini tentang seberapa dekat secara emosional konsumen merasa terhubung dengan brand-mu. Loyalitas dan advocacy biasanya berasal dari brand affinity yang tinggi.

Bisa diukur lewat: Net Promoter Score (NPS), survei loyalitas, engagement organik.

Brand Salience

Brand salience adalah kemunculan brand dalam berbagai situasi, seperti saat orang sedang membandingkan produk, browsing, atau mendiskusikan sesuatu. Semakin sering brand kamu muncul di momen-momen ini, semakin tinggi tingkat salience-nya.

Contoh: Grab muncul di benak banyak orang saat sedang lapar, ingin pergi ke kantor, atau kirim barang. Brand salience-nya sangat kuat.

Bagaimana Cara Meningkatkan Brand Awareness?

Berikut adalah strategi yang terbukti ampuh untuk membangun dan meningkatkan brand awareness:

1. Gunakan Cerita yang Konsisten di Semua Channel

Brand yang kuat selalu punya cerita. Cerita inilah yang membentuk koneksi emosional dengan audiens. Pastikan kamu menyampaikan nilai, kepribadian, dan misi brand secara konsisten di setiap kanal.

Contoh: Dove secara konsisten mengangkat isu self-esteem dan kecantikan alami dalam semua kampanye global mereka.

2. Optimalkan SEO dan Konten Berkualitas

Tulis artikel blog yang menjawab pertanyaan audiens. Gunakan keyword yang relevan dan sajikan dengan visual menarik. SEO organik adalah cara jangka panjang membangun awareness di Google.

Contoh: Blog Niagahoster secara rutin menulis topik seputar hosting dan website—dan kini dikenal luas sebagai otoritas dalam bidang tersebut.

3. Kampanye Media Sosial yang Kreatif

Media sosial adalah ladang emas untuk membangun awareness. Gunakan format engaging seperti:

  • Instagram carousel
  • TikTok edukatif
  • Twitter thread ringan
  • Reels behind the scene

Contoh: Scarlett Whitening sering membuat TikTok UGC dan “before-after” story dari pengguna, yang membantu brand makin dikenal.

4. Kolaborasi dengan Influencer atau Brand Lain

Kolaborasi membuka jangkauan baru. Influencer memberi kredibilitas, sementara brand partnership memperluas cakupan awareness ke komunitas lain.

Contoh: Erigo berkolaborasi dengan influencer internasional saat masuk ke New York Fashion Week—hasilnya? Awareness meningkat drastis, terutama di kalangan Gen Z.

Baca juga : Evolusi Marketing 1.0 hingga 5.0: Perubahan Fokus Brand dan Pola Konsumen di Era Digital

5. Adakan Aktivasi dan Event (Offline/Online)

Event membuat brand lebih “hidup”. Aktivasi yang menarik menciptakan pengalaman tak terlupakan dan bisa menjadi bahan viral di media sosial.

Contoh: Shopee rutin mengadakan event 11.11, 12.12, yang tidak hanya promo besar tapi juga dikemas sebagai hiburan live streaming yang ditunggu-tunggu pengguna.

Brand awareness bukan soal terkenal, tapi soal diingat, dipercaya, dan dipilih. Ini adalah pondasi awal dari semua strategi pemasaran yang berkelanjutan. Tanpa awareness, brand hanya menjadi “produk anonim” di antara lautan pilihan.

Mulailah dari hal kecil: kenali siapa audiensmu, hadir di tempat yang tepat, konsisten menyampaikan pesan, dan evaluasi terus menerus.

Karena brand yang berhasil bukan yang paling besar suaranya, tapi yang paling kuat posisinya di hati dan pikiran konsumen.

Jika kamu butuh bantuan membangun strategi brand awareness dari A-Z, mulai dari campaign konten, aktivasi digital, hingga penulisan narasi brand, tim CRS Advertising siap bantu merancangnya untukmu, klik banner di bawah dan konsultasikan dengan kami, sekarang!

Leave a Reply

Your email address will not be published.

  • Advanced Search

Compare Listings