Strategi Pemasaran Produk Terbaik di 2025: Dari Segmentasi hingga Digital Marketing
- Apa itu Strategi Pemasaran Produk?
- Tujuan Strategi Pemasaran Produk
- Konsep Strategi Pemasaran
- 1. Segmentasi Pasar (Market Segmentation)
- 2. Positioning Market (Market Positioning)
- 3. Marketing Mix Strategy (4P)
- 4. Timing Strategy (Strategi Waktu)
- 5. Market Entry Strategy (Strategi Masuk Pasar)
- Langkah-langkah Memasarkan Produk
- 1. Mengenal Pelanggan dengan Baik
- 2. Melakukan Promosi yang Tepat
- 3. Membangun Tempat Usaha yang Strategis
- 4. Membuat Anggaran yang Sistematis
- 5. Menjalin Hubungan yang Baik dengan Pelanggan
- 6. Memiliki Media Sosial
- 7. Memanfaatkan Teknik Pemasaran Langsung
- 8. Aktifkan Email Marketing
- 9. Menjalankan Bisnis Sistem Dropship
- 10. Membuat Website Toko Online
- 11. Iklan yang Menarik
- Terapkan Strategi Pemasaran Produk Agar Bisnis Berkembang
Kamu pernah mikir begini?
“Kok produkku udah bagus, kualitas oke, harga bersaing… tapi tetep aja sepi pembeli?”
Tenang. Bukan kamu aja yang ngalamin. Banyak bisnis, bahkan brand besar sekalipun, dulu juga mengalami hal serupa—sampai akhirnya mereka menemukan strategi pemasaran yang tepat.
Di artikel ini, kita bakal ngobrol santai tapi dalam soal cara memasarkan produk dengan benar, lengkap sama contoh real-case perusahaan biar kamu nggak cuma paham teorinya, tapi juga tahu cara mainnya.
Baca juga : SEO vs SEM: Mana Strategi Digital Marketing yang Cocok untuk Bisnismu?
Apa itu Strategi Pemasaran Produk?
Bayangin kamu punya produk sekeren iPhone, tapi nggak ada orang yang tahu.
Apakah bakal laku? Belum tentu.
Nah, itulah pentingnya strategi pemasaran produk—yaitu cara menyampaikan produk ke pelanggan yang tepat, dengan pendekatan yang pas, di waktu yang sesuai.
Contoh nyata:
Apple nggak sekadar jual smartphone. Mereka jual lifestyle. Mereka tahu persis cara membuat launching produk terasa seperti event dunia. Setiap peluncuran iPhone selalu ditunggu-tunggu, padahal secara fitur banyak pesaing yang mirip. Inilah kekuatan strategi pemasaran.
Tujuan Strategi Pemasaran Produk
Tujuannya sederhana, tapi berdampak besar:
- Meningkatkan kesadaran merek (brand awareness)
- Menarik pelanggan baru
- Mempertahankan pelanggan lama
- Meningkatkan penjualan
- Menjadi top of mind di industri
Kalau kamu menjalankan bisnis tanpa strategi, ibarat naik kapal tanpa arah. Mungkin bergerak, tapi nyasarnya ke mana-mana.
Konsep Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang baik tidak dibuat asal-asalan. Ia disusun berdasarkan konsep-konsep inti yang menjadi fondasi agar pemasaran kamu punya arah dan tujuan yang jelas. Ibarat membangun rumah, konsep ini adalah cetakan dasarnya. Tanpa itu, semua aktivitas promosi hanya akan jadi usaha yang sia-sia.
Berikut adalah 5 konsep utama dalam strategi pemasaran yang wajib kamu pahami:
1. Segmentasi Pasar (Market Segmentation)
Apa Itu?
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar yang luas menjadi kelompok-kelompok kecil yang memiliki karakteristik, kebutuhan, atau perilaku serupa. Tujuannya? Agar kamu bisa fokus memasarkan produk pada kelompok yang paling relevan.
Jenis Segmentasi:
- Demografis: usia, jenis kelamin, pendidikan
- Geografis: kota, provinsi, negara
- Psikografis: gaya hidup, kepribadian, nilai hidup
- Perilaku: kebiasaan belanja, loyalitas merek, respons terhadap promosi
Contoh Nyata:
Wardah—Brand kosmetik ini menyasar perempuan Muslimah muda yang ingin tampil cantik namun tetap sesuai syariat. Mereka menggunakan segmentasi psikografis dan demografis.
2. Positioning Market (Market Positioning)
Apa Itu?
Positioning adalah tentang bagaimana kamu ingin produkmu dikenal dan dipersepsikan di benak konsumen. Tujuan utamanya adalah menciptakan “pembeda” yang kuat dibanding pesaing.
Strategi Positioning:
- Harga (price positioning) – produk murah atau premium
- Kualitas (quality positioning) – terbaik, terpercaya, profesional
- Emosi (emotional positioning) – aman, menyentuh hati, menyenangkan
- Nilai tambah (value) – fitur unik, layanan plus, sosial impact
Contoh Nyata:
Indomie memposisikan dirinya sebagai “Mie Rasa Indonesia”. Di tengah merek-merek asing, Indomie tetap unggul karena berhasil melekat di hati masyarakat lewat positioning-nya yang kuat dan nasionalis.
3. Marketing Mix Strategy (4P)
Sering disebut juga sebagai bauran pemasaran, 4P adalah kombinasi dari empat elemen inti dalam pemasaran:
A. Product (Produk)
Apa yang kamu tawarkan ke pasar? Fokus pada keunikan, fitur, manfaat, dan kualitas produk.
B. Price (Harga)
Berapa harga jual produk? Apakah kompetitif, premium, atau diskon? Harga menentukan persepsi dan segmen pasar.
C. Place (Tempat)
Di mana produk kamu dijual? Apakah lewat toko fisik, e-commerce, marketplace, atau sosial media?
D. Promotion (Promosi)
Bagaimana kamu mempromosikan produk? Melalui media sosial, iklan, email marketing, influencer, atau event?
Contoh Nyata:
Gojek memanfaatkan 4P dengan sangat baik:
- Produk: Aplikasi transportasi dan layanan sehari-hari
- Harga: Diskon besar di awal peluncuran
- Tempat: Tersedia di seluruh kota besar
- Promosi: Kampanye ikonik, kolaborasi kreatif
4. Timing Strategy (Strategi Waktu)
Apa Itu?
Kadang, bukan produknya yang salah, tapi waktunya yang nggak tepat. Timing strategy adalah soal kapan waktu terbaik untuk meluncurkan produk, promosi, atau kampanye.
Strategi:
- Luncurkan produk sesuai musim (musim liburan, Ramadan, tahun ajaran baru)
- Buat kampanye berdasarkan tren (11.11, 12.12, Harbolnas)
- Sesuaikan jam posting iklan atau konten dengan waktu aktif audiens
Contoh Nyata:
Shopee & Tokopedia memaksimalkan momen 11.11 dan 12.12 dengan diskon besar-besaran, live streaming, dan flash sale. Ini membuat momen tersebut jadi event belanja nasional.
5. Market Entry Strategy (Strategi Masuk Pasar)
Apa Itu?
Ini adalah cara bagaimana produk atau brand kamu memasuki pasar baru atau meluncur ke industri untuk pertama kali. Strategi ini penting agar kamu tidak salah langkah dan mengurangi risiko kerugian.
Taktik yang Biasa Digunakan:
- Soft Launch / Limited Pre-order
- Kolaborasi dengan influencer lokal
- Mulai dari online dulu, baru ekspansi ke offline
- Menyesuaikan produk dengan budaya atau preferensi lokal
Contoh Nyata:
Xiaomi masuk ke pasar Indonesia melalui flash sale online. Dengan harga murah, desain menarik, dan eksklusivitas, mereka langsung mendapat perhatian pasar—tanpa perlu bangun toko besar-besaran dulu.
Baca juga : Marketing Funnel 101: Studi Kasus Bisnis yang Sukses Menerapkan Strategi Funnel
Langkah-langkah Memasarkan Produk
Oke, sekarang kita masuk ke “how to”. Ini langkah-langkah praktis yang bisa kamu terapkan langsung.
1. Mengenal Pelanggan dengan Baik
Coba tanya:
Siapa mereka?
Apa masalah mereka?
Mereka nongkrong di platform mana?
Semakin kamu kenal, semakin mudah kamu bicara bahasa mereka.
2. Melakukan Promosi yang Tepat
Pilih gaya promosi yang cocok: edukatif, lucu, emosional, atau hard selling?
Ingat: Orang beli karena emosi, lalu membenarkan dengan logika.
3. Membangun Tempat Usaha yang Strategis
Entah itu lokasi fisik atau “lokasi digital” (website, marketplace, medsos), kamu harus hadir di tempat pelanggan berada.
4. Membuat Anggaran yang Sistematis
Tentukan berapa persen untuk ads, produksi konten, influencer, dll.
Jangan semua uang kamu masuk ke promosi tanpa hasil terukur.
5. Menjalin Hubungan yang Baik dengan Pelanggan
Respons cepat, sopan, dan solutif itu modal murah tapi berdampak besar.
6. Memiliki Media Sosial
Bukan cuma ada, tapi aktif dan relevan. Bangun komunitas, bukan cuma jualan. Beri edukasi, inspirasi, hiburan.
7. Memanfaatkan Teknik Pemasaran Langsung
Misalnya ikut pameran, demo langsung di event lokal, atau bazar UMKM. Tatap muka itu powerful banget untuk bangun kepercayaan.
8. Aktifkan Email Marketing
Jangan anggap email udah mati. Kalau dipakai dengan benar, email bisa jadi alat pengingat yang personal dan hemat biaya.
9. Menjalankan Bisnis Sistem Dropship
Cocok buat yang ingin mulai bisnis tapi modal terbatas. Fokus kamu jadi murni di promosi dan pelayanan pelanggan.
10. Membuat Website Toko Online
Website itu rumah digital kamu. Tempat orang bisa kenalan lebih jauh, tanpa tergantung algoritma medsos. Plus, kamu bisa muncul di pencarian Google!
11. Iklan yang Menarik
Iklan yang baik bukan cuma visual keren, tapi pesan yang nyambung dengan kebutuhan pelanggan. Coba split test untuk cari tahu mana yang paling konversi.
Baca juga : Apa Itu 360 Marketing? Strategi Promosi Efektif dari Online ke Offline
Terapkan Strategi Pemasaran Produk Agar Bisnis Berkembang
Sekarang kamu udah tahu dasar dan contoh nyatanya. Jadi, jangan tunggu viral baru pasang strategi.
Pasang strategi, baru kamu bisa viral dengan arah yang benar.
Ingat:
- Fokus ke pelanggan
- Bangun brand yang relatable
- Konsisten dalam pesan dan promosi
- Evaluasi strategi secara berkala
Kamu Bisa Mulai dari Satu Langkah
Bahkan Apple pun nggak langsung dikenal dalam semalam. Semua butuh proses. Tapi dengan strategi yang matang, produk kamu nggak cuma “ada”—tapi juga dicari, dibeli, dan diceritakan.
Kalau kamu mau dibantu bikin strategi pemasaran atau konten promosi yang sesuai bisnismu, klik banner CRS di bawah ini, dan konsultasikan ide-ide cemerlang kamu dengan tim kami!