Kolaborasi Brand dan Kreator Lokal: Strategi Billboard Efektif untuk Menjangkau Gen Z
Di era digital yang didominasi TikTok, YouTube Shorts, dan Instagram Reels, kreator konten lokal menjadi wajah baru yang dipercaya masyarakat. Bukan hanya karena follower mereka, tapi karena mereka punya kedekatan yang autentik dengan komunitas.
Di sisi lain, billboard sebagai media luar ruang juga mengalami evolusi. Kini bukan hanya soal ukuran besar dan pesan hard-selling, tapi juga menjadi media untuk bercerita, menampilkan identitas, dan membangun hubungan dengan audiens.
Maka, tak heran kalau kolaborasi antara brand lokal dan kreator konten menjadi strategi yang:
- Relevan secara sosial, karena mengangkat figur lokal.
- Dekat secara emosional, karena audiens merasa “itu temanku”.
- Menarik perhatian publik, karena unik dan berbeda dari iklan konvensional.
Baca juga : Apa Itu Brand Activation? Strategi Jitu Menghidupkan Brand di Era Digital
Apa Itu Billboard Kolaboratif?
Billboard kolaboratif adalah format iklan luar ruang yang menampilkan elemen kreator lokal—baik berupa wajah mereka, karya visual, atau bahkan narasi dari mereka sendiri—sebagai bagian dari kampanye brand.
Jadi, daripada hanya memajang produk dan headline, brand justru memberikan panggung visual kepada:
- Seorang TikToker lokal yang sedang naik daun
- Ilustrator atau mural artist yang karya visualnya khas kota tersebut
- YouTuber yang dikenal di komunitas edukasi atau lifestyle
- Musisi indie dengan lagu yang menjadi “soundtrack” komunitas lokal
Yang ditampilkan di billboard bukan cuma endorsement, tapi bagian dari cerita.
Bentuk Aktivasi: Dari Wajah Kreator hingga Karya Visual Mereka
1. Wajah Kreator di Billboard
Brand bisa menampilkan wajah sang kreator dengan kutipan khas mereka atau rekomendasi produk yang mereka suka. Misalnya:
“Ngonten sambil ngopi? Ini rekomendasiku dari Jogja, Lur!”
— @aguswibowo_, kreator edukasi lokal
2. Menampilkan Karya Seni Kreator
Ilustrator, mural artist, hingga motion designer bisa diangkat untuk menampilkan visual unik buatan mereka di billboard. Bisa dalam bentuk:
- Ilustrasi pemandangan khas kota
- Pattern atau karakter buatan kreator
- Desain ulang kemasan produk
3. Billboard Interaktif dengan Konten Reels/TikTok
QR code di billboard bisa mengarahkan ke video kreator di TikTok atau YouTube Shorts, di mana mereka menceritakan “di balik layar” kampanye ini.
Manfaat Besar untuk Brand dan Kreator Lokal
Kolaborasi antara brand dan kreator konten lokal tidak hanya soal “numpang tenar” atau “endorsement gaya baru.” Lebih dari itu, ini adalah bentuk kemitraan strategis dua arah yang saling menguntungkan secara jangka panjang.
Untuk Brand:
– Meningkatkan Kedekatan dan Kepercayaan Konsumen
Audiens akan lebih mudah percaya dengan pesan brand jika disampaikan oleh wajah yang sudah akrab mereka lihat di layar ponsel. Terlebih bila kreator tersebut punya citra positif dan relasi kuat dengan komunitas lokal.
Misalnya, warga Bandung akan lebih tersentuh oleh kampanye dari brand lokal jika wajah “Kak Eva”—seorang kreator parenting asal Cimahi—yang muncul di billboard, dibanding artis nasional yang jauh dari konteks kehidupan sehari-hari mereka.
– Menembus Komunitas Gen Z dan Milenial
Kedua segmen ini sangat sensitif terhadap autenticity. Mereka tidak suka “dijualin”, tapi sangat responsif terhadap cerita. Dan kreator lokal adalah storyteller andalan dalam era komunitas digital seperti sekarang.
– Meningkatkan Jangkauan Kampanye Secara Organik
Billboard dengan wajah kreator lokal akan difoto dan dibagikan oleh mereka sendiri, komunitasnya, dan followers-nya. Jadi selain tampil di jalan, kampanye ini juga muncul lagi di feeds, story, dan Twitter/X tanpa harus bayar tambahan.
Untuk Kreator Lokal:
– Eksposur di Dunia Nyata
Banyak kreator yang sangat aktif di dunia digital, namun belum pernah muncul secara offline. Ketika wajah atau karya mereka ditampilkan di billboard, itu menjadi bentuk validasi baru—pengakuan publik bahwa mereka layak tampil besar.
– Nilai Personal Branding Naik
Kolaborasi dengan brand menunjukkan bahwa sang kreator tidak hanya bisa menghibur atau menginspirasi, tapi juga layak dipercaya dalam proyek komersial. Ini membuka peluang kerja sama jangka panjang dengan brand lain.
– Inspirasi untuk Komunitas
Melihat kreator dari kampung halaman sendiri terpampang di billboard akan memberi semangat kepada para kreator lain, khususnya pemula, bahwa karya kreatif lokal bisa naik panggung besar.
Baca juga : Apa Itu Brand Activation? Strategi Jitu Menghidupkan Brand di Era Digital
Studi Kasus Sukses: Billboard & Creator Berpadu di Dunia Nyata
Mari kita lihat bagaimana konsep ini sudah diimplementasikan oleh brand-brand besar, dan apa hasilnya:
Case 1: Compass x Radhinal Indra
Brand sepatu lokal Compass mengajak fotografer Radhinal Indra berkolaborasi untuk seri dokumenter visual bertajuk “Sepatu Rakyat”. Hasil karya Radhinal ditampilkan dalam billboard berukuran besar di Jakarta, menampilkan gambar hitam-putih warga yang memakai sepatu Compass.
Kunci keberhasilan:
- Tidak menampilkan produk secara hard-selling
- Menyentuh aspek sosial dan lokalitas
- Membiarkan kreator menyuarakan narasinya
Case 2: TikTok Creator Local Fest – Surabaya
Dalam event ini, TikTok menampilkan wajah para kreator konten lokal Surabaya di billboard Tunjungan. Pesan seperti “Ngonten bisa sambil belajar, rek!” terpampang dengan wajah kreator-kreator edukasi dan lifestyle khas Suroboyo.
Dampaknya:
- Komunitas merasa disapa
- Wajah-wajah baru dari kota sendiri tampil di ruang publik
- Kampanye terasa inklusif dan membumi
Case 3: Spotify Wrapped – Local Highlight
Setiap akhir tahun, Spotify merayakan kreator podcast dan musisi lokal lewat billboard besar di berbagai kota. Di Dago (Bandung), wajah duo podcaster Suara Kecil terpampang dengan tagline:
“Cerita dari Bandung, untuk Indonesia.”
Mengapa ini efektif?
- Memanfaatkan momentum (Spotify Wrapped)
- Menampilkan nama-nama yang dikenali di komunitas
- Membangun kebanggaan lokal
Tantangan Kolaborasi dan Cara Menghindarinya
Kolaborasi bisa terasa indah di atas kertas, tapi saat dijalankan, tidak selalu mulus. Beberapa tantangan umum dalam kerja sama ini antara lain:
1. Salah Pilih Kreator
Brand bisa saja tergoda bekerja sama dengan kreator viral, tapi lupa melihat kecocokan nilai dan audiens. Jika gaya bicara kreator terlalu bertolak belakang, atau pernah terlibat kontroversi, reputasi brand bisa ikut terdampak.
Solusi:
Lakukan riset menyeluruh. Lihat jejak digital sang kreator, pelajari persona mereka, dan pastikan mereka punya hubungan yang otentik dengan komunitas lokal.
2. Kurangnya Brief dan Arahan
Brand kadang lupa bahwa kreator bukan bagian dari agensi. Tanpa brief yang jelas, mereka bisa bingung atau bahkan menciptakan konten yang terlalu bebas dan lepas arah.
Solusi:
Sediakan brief kolaborasi lengkap: tujuan kampanye, tone of voice, batasan visual, dan target audiens. Tapi jangan terlalu kaku—biarkan kreator tetap punya ruang berekspresi.
3. Isu Hak Cipta dan Kepemilikan Karya
Jika karya kreator (gambar, ilustrasi, atau tulisan) ditampilkan di billboard, perlu kejelasan: apakah brand hanya menyewa, membeli penuh, atau berbagi hak pakai?
Solusi:
Gunakan perjanjian kerja sama (MoU/kontrak) yang menjelaskan durasi, eksklusivitas, dan bentuk penggunaan karya.
Bagaimana Memulai Kampanye Billboard Bareng Creator Lokal?
Buat kamu yang ingin memulai kampanye seperti ini, berikut panduan praktis yang bisa kamu ikuti:
1. Tentukan Tujuan dan Lokasi Billboard
Apakah tujuannya untuk:
- Promosi produk lokal?
- Brand awareness di komunitas baru?
- Reputasi sosial?
Lokasi juga penting—kawasan kampus, jalan strategis, pusat kota, atau spot yang sering viral.
2. Pilih Kreator yang Punya Relevansi Lokal
Gunakan kriteria seperti:
- Asal daerah (lokal setempat)
- Audiens yang sesuai
- Gaya komunikasi yang selaras dengan brand
Tidak harus punya follower jutaan—micro creator lokal seringkali lebih kuat koneksi dan pengaruhnya.
3. Susun Cerita yang Otentik
Ajak kreator untuk:
- Menceritakan pengalaman nyata dengan produk brand
- Menyumbangkan karya visual orisinal
- Memberikan kutipan, testimonial, atau bahkan quotes singkat di billboard
Misalnya:
“Aku ngonten dari kamar kos, sekarang wajahku ada di Simpang Lima. Thank you, brand X!”
4. Aktifkan Kanal Pendukung
Agar billboard lebih berdampak:
- Tambahkan QR code menuju konten kreator (Reels/TikTok)
- Ajak kreator dokumentasikan reaksi orang yang melihat billboard
- Libatkan komunitas lokal melalui konten behind the scene atau mini event
Baca juga : Pengaruh AI terhadap Industri Billboard: Kreativitas dan Kemudahan Konten
Kalau kamu ingin mulai dari ide hingga eksekusi kampanye dengan kreator lokal—mulai dari copywriting, desain billboard, hingga alur distribusi digital—tim CRS bisa bantu rancang secara menyeluruh. Tinggal beri tahu kotanya, target audiens, dan karakter brand-nya. Kita bisa mulai bangun cerita yang tampil di jalan dan terasa di hati. Klik banner di bawah ini dan konsultasikan, sekarang!