Mengenal Copywriting: Strategi Menulis Iklan yang Mengubah Pembaca Jadi Pembeli!
- Apa Itu Copywriting?
- Memahami Copywriting
- Manfaat Copywriting
- Apa Sih Tugas Copywriter?
- Jenis-Jenis Copywriting & Contoh Kasus Nyata
- Contoh Copywriting untuk Iklan
- Contoh Copywriting Produk Makanan
- Gaji Copywriter: Apakah Menjanjikan?
- Apa Saja yang Dibuat Copywriter?
- Job Description Copywriter
- Siapa yang Butuh Copywriter?
- Penting: jangan hanya menjelaskan rasa—gambarkan pengalaman.
Pernahkah kamu membaca satu kalimat iklan, dan tanpa sadar merasa tergoda untuk membeli? Atau kamu melihat slogan brand tertentu, dan langsung bisa mengingat produknya meski tak sedang membutuhkannya? Itulah kekuatan copywriting—seni dan strategi dalam menyusun kata-kata yang mampu menggerakkan pikiran, menggugah emosi, dan memicu aksi.
Di dunia yang dipenuhi oleh informasi, manusia kini hanya punya perhatian sekitar 8 detik sebelum beralih ke hal lain. Dalam waktu sesingkat itu, kata-kata—yang kamu pilih, susun, dan tampilkan—bisa jadi pembeda antara bisnis yang dilirik dan yang diabaikan.
Apa Itu Copywriting?
Copywriting adalah seni menulis teks persuasif yang dirancang untuk memasarkan produk, layanan, atau ide kepada audiens tertentu. Tujuannya adalah mendorong pembaca melakukan tindakan seperti membeli produk, menghadiri acara, atau berlangganan email.
Memahami Copywriting
Copywriting adalah salah satu pilar utama dalam dunia periklanan dan pemasaran. Ini adalah proses menulis kata-kata (disebut “copy”) yang bisa menginspirasi atau memotivasi orang untuk bertindak. Copywriting berbeda dengan content writing. Seorang content writer membuat artikel panjang yang edukatif untuk blog atau media perusahaan, sementara copywriter fokus pada teks pendek yang langsung mengarah ke aksi.
Contoh Copywriting Sehari-Hari
- Iklan parfum satu halaman penuh di majalah? Itu hasil copywriting.
- Website yang mengajak kamu beli produk? Copywriting juga.
- Kata-kata di spanduk, radio, TV, media sosial—semuanya hasil kerja copywriter.
Di balik semua teks yang menggugah itu, ada copywriter: profesional yang terlatih untuk menyusun kata-kata yang menyentuh hati audiens. Banyak dari mereka kini juga menggunakan tools AI untuk membantu kreativitas mereka. Sebagian besar bisnis modern mempekerjakan copywriter internal atau freelance untuk menyampaikan pesan brand dan meningkatkan pertumbuhan bisnis.
Manfaat Copywriting
Menjadi pemilik bisnis bukan berarti otomatis ahli copywriting. Perlu skill dan mindset khusus untuk menghasilkan copy yang tepat, di waktu dan tempat yang tepat.
Copywriting yang baik sangat penting karena:
- Membantu menjual produk atau jasa
- Meningkatkan interaksi di media sosial
- Meningkatkan konversi di landing page
- Menarik pelanggan baru dari iklan
Progres Manfaat Copywriting:
- Menyentuh emosi audiens
- Membuat mereka merasa relate dengan brand
- Menunjukkan bahwa brand adalah solusi dari masalah mereka
- Mendorong mereka melakukan aksi
- Meningkatkan penjualan dan konversi
Dengan menyewa copywriter, kamu juga bisa:
- Dapat copy yang kuat dan sesuai tujuan bisnismu
- Terhindar dari kesalahan grammar atau ejaan
- Menghemat waktu dan tenaga
- Fokus ke tugas lain yang lebih strategis
Copywriting bukan hanya menulis kata-kata, tapi merancang komunikasi yang menggerakkan.
Apa Sih Tugas Copywriter?
Tugas utama copywriter adalah menulis kata-kata yang bisa mendorong audiens untuk bertindak. Ini mencakup berbagai jenis copywriting, tapi semuanya dimulai dari:
- Mengenal target audiens
- Memahami masalah dan kebutuhan mereka
- Menyusun kata yang bisa menghubungkan dan menyampaikan solusi
Skill Wajib Copywriter:
- Menulis dengan jelas dan menarik
- Memahami karakter dan kebutuhan audiens
- Menulis cerita yang memikat dan membujuk
- Adaptif di berbagai format dan gaya bahasa
- Mampu melakukan riset dan analisis data
Copywriter bisa berspesialisasi, misalnya di SEO, email marketing, atau brand copy. Bahkan kini ada freelance copywriter yang ahli AI writing tools.
Jenis-Jenis Copywriting & Contoh Kasus Nyata
1. Marketing Copywriting
Fokus pada memperkenalkan, menjelaskan, dan membujuk konsumen dengan pendekatan informatif dan persuasive.
Contoh Kasus: Apple – Product Page iPhone
Apple tidak mengatakan, “iPhone punya kamera 48MP.”
Mereka menulis:
“Dengan kamera utama 48MP dan sensor Quad Pixel, detail yang kamu tangkap jadi luar biasa tajam. Dari pagi hingga malam.”
Ini bukan hanya informasi teknis—tapi pengalaman yang dijual. Marketing copy Apple tidak menjual megapixel, tapi hasil yang dirasakan konsumen.
2. Direct Response Copywriting
Mendorong pembaca untuk langsung bertindak, sering kali dipakai dalam iklan promosi atau limited time offer.
Contoh Kasus: Tokopedia – Flash Sale
Tokopedia sering menggunakan copy seperti:
“Diskon 90% Hanya Sampai Jam 12 Malam! Klik Sekarang Sebelum Kehabisan!”
Dengan kombinasi urgensi, angka besar, dan CTA yang jelas, copy ini bekerja untuk mendorong klik cepat.
3. Brand Copywriting
Fokus membangun suara dan karakter merek. Bukan menjual langsung, tapi menciptakan hubungan emosional jangka panjang.
Contoh Kasus: Dove – Real Beauty Campaign
Dove menulis:
“Karena kecantikan bukan tentang kesempurnaan, tapi tentang merayakan dirimu sendiri.”
Dove tidak menjual sabun. Mereka menjual nilai: rasa percaya diri dan kecantikan alami, yang kemudian melekat ke produk mereka.
4. Social Media Copywriting
Pendek, padat, dan menarik perhatian dalam hitungan detik. Cocok untuk feed cepat seperti Instagram, Twitter, TikTok.
Contoh Kasus: Grab Indonesia
Di Instagram, Grab menulis:
“Biar gerimis gak bikin sedih. GrabFoodin aja”
Singkat, relevan dengan situasi (cuaca), dan tetap ringan. Copy seperti ini membangun keakraban brand dengan keseharian pengguna.
5. Technical Copywriting
Digunakan untuk menjelaskan produk teknis atau kompleks agar mudah dimengerti semua kalangan.
Contoh Kasus: Gojek – GopayLater
Alih-alih menjelaskan “sistem kredit terintegrasi dengan bunga 0%”, Gojek menulis:
“Belanja sekarang, bayarnya nanti. Gak pake ribet, tinggal klik GopayLater.”
Copy ini membuat teknologi keuangan (fintech) terasa ringan dan bisa diakses siapa saja.
6. Email Copywriting
Ditujukan untuk membuka komunikasi personal. Efektif dalam membangun hubungan pelanggan dan mengarahkan mereka ke aksi.
Contoh Kasus: Traveloka – Email Diskon Liburan
Subject:
“Yogyakarta 3 Hari 2 Malam Mulai Rp599.000 – Khusus Hari Ini!”
Isi:
Hai, [Nama],
Waktunya liburan hemat! Booking sekarang dan nikmati pengalaman tak terlupakan di Yogyakarta. Tiket dan hotel dalam satu aplikasi.
Traveloka menggabungkan data personal (nama), penawaran menarik, dan kemudahan—tiga hal yang membuat email mereka sangat engaging.
7. SEO Copywriting
Menulis dengan mempertimbangkan algoritma mesin pencari, namun tetap memikat manusia.
Contoh Kasus: KlikDokter – Artikel Edukasi Kesehatan
Judul:
“7 Gejala Awal Diabetes yang Sering Diabaikan”
Isi artikel: mengandung keyword “gejala diabetes”, “cara mengatasi diabetes”, namun tetap enak dibaca.
Dengan SEO copywriting, KlikDokter mendatangkan traffic organik besar tanpa kehilangan kenyamanan pembaca.
8. Online Ads Copywriting
Menulis iklan yang sangat pendek namun kuat dampaknya. Biasanya hanya 1–2 kalimat.
Contoh Kasus: Shopee Ads
“Diskon Kilat 99%! Barang Favoritmu Turun Harga. Klik Sekarang!”
Copy ini menggabungkan angka, urgensi, dan perintah jelas. Semua dalam 10 kata.
9. Creative Copywriting
Berisi eksplorasi kreatif, puitis, atau punchline yang membekas.
Contoh Kasus: Indomie – Billboard “Laper Tak Harus Mahal”
Copy ikonik ini menyentuh emosi dasar manusia (lapar) dan menawarkan solusi murah dan dekat.
Copy-nya tidak menjelaskan bahan mie. Tapi semua orang paham dan langsung tertarik.
10. B2B vs B2C Copywriting
B2B (Business to Business):
Fokus pada logika, efisiensi, dan ROI.
Contoh Kasus: Mekari (SaaS Indonesia)
“Automasi HR & Payroll Anda dalam satu dashboard. Lebih hemat waktu, akurat, dan aman.”
Ditulis untuk pemilik bisnis yang butuh solusi praktis.
B2C (Business to Consumer):
Fokus pada emosi, kenyamanan, dan pengalaman pribadi.
Contoh Kasus: Scarlett Whitening
“Glowing tanpa ribet. Cukup 2 minggu, kulitmu makin cerah alami.”
Menjangkau keinginan visual dan instan konsumen.
Contoh Copywriting untuk Iklan
Supaya makin paham, yuk kita bahas teknik dan contoh nyata yang bisa kamu adaptasi langsung:
1. Kalimat Pertanyaan atau Iming-Iming
Contoh:
“Capek kerja terus tapi penghasilan nggak nambah?”
Pertanyaan memancing rasa “iya banget!” dari audiens. Setelah itu, kamu bisa masuk dengan solusi yang kamu tawarkan.
2. Kata Ajaib yang Powerful
Kata seperti “Gratis”, “Cepat”, “Terbukti”, “Eksklusif”, atau “Langsung” punya kekuatan psikologis. Misalnya:
“Coba GRATIS 7 hari tanpa risiko!”
Kata-kata ini membangun rasa aman dan urgensi secara bersamaan.
3. Menggunakan Kata “Tanpa”
Menurunkan hambatan psikologis calon pelanggan. Contoh:
“Roti sehat TANPA pengawet, TANPA rasa bersalah!”
Kalimat seperti ini membuat pelanggan merasa aman mencoba.
Contoh Copywriting Produk Makanan
Produk makanan sangat bergantung pada indera dan emosi. Maka kata-katanya pun harus memancing imajinasi.
Contoh:
“Ayam goreng krispi dengan bumbu rempah yang meresap sampai ke tulang. Siap dinikmati panas-panas sekarang juga.”
Atau:
“Lumer di mulut, manisnya pas, dan bikin nagih. Donat spesial hanya hari ini!”
Gaji Copywriter: Apakah Menjanjikan?
Gaji copywriter bervariasi tergantung pengalaman, industri, dan jenis proyeknya. Menurut data U.S. Bureau of Labor Statistics (2022), rata-rata gaji tahunan penulis (termasuk copywriter) adalah $91.560. 10% terbawah menghasilkan di bawah $39.610, sementara 10% teratas di atas $160.000.
Freelancer bisa menghasilkan lebih, tergantung tarif dan jumlah klien. Banyak copywriter top-tier bisa meraup $50.000–$150.000 per tahun, bahkan lebih.
Apa Saja yang Dibuat Copywriter?
Copywriter menyusun kata untuk berbagai kebutuhan seperti:
- Halaman website
- Artikel blog
- Iklan
- Email kampanye
- Poster
- Billboard
- Postingan media sosial
- Case studies
Mereka menggunakan bahasa untuk menginformasikan, menginspirasi, dan membujuk audiens. Tools AI kadang digunakan untuk mempercepat proses penulisan.
Job Description Copywriter
Seorang copywriter bisa:
- Menulis untuk menginformasikan atau mengedukasi
- Membuat copy yang memotivasi pembaca
- Melakukan riset untuk data, statistik, dan topik
- Mengedit naskah agar sesuai gaya dan akurat
- Berperan sebagai project manager yang mengelola ide dan alur produksi konten
Pekerjaan ini menuntut skill teknis dan interpersonal yang tinggi.
Siapa yang Butuh Copywriter?
Hampir semua jenis bisnis dan organisasi:
- Solopreneur
- Agensi pemasaran
- UMKM
- Perusahaan besar (enterprise)
- Toko fisik
- Startup
- NGO / organisasi nirlaba
- E-commerce
Karena tujuan utama bisnis adalah mendorong tindakan, maka copywriter sangat dibutuhkan untuk menyusun kata-kata yang membawa audiens ke arah tersebut.
Copywriter paham tentang:
- Identitas brand (misi, visi, nilai)
- Bahasa yang digunakan di seluruh aset digital (web, sosial media)
- Konten berkelanjutan (press release, artikel, video script)
Penting: jangan hanya menjelaskan rasa—gambarkan pengalaman.
Copywriting bukan soal kata-kata indah, tapi tentang kata-kata yang menggerakkan tindakan. Dengan memahami tiap jenis copywriting dan tahu kapan menggunakannya, kamu bisa menciptakan pesan yang tepat untuk audiens yang tepat—di waktu yang tepat pula.
Entah kamu ingin menjual produk skincare, mempromosikan jasa konsultasi, atau membangun personal branding di LinkedIn—copywriting yang tepat akan membuat perbedaan besar dalam hasil kampanyemu. Ingin konten promosi yang tidak hanya menarik, tapi juga mengubah pembaca menjadi pembeli?
Konsultasikan kebutuhan copywriting kamu sekarang—untuk iklan, landing page, sosial media, atau email marketing. Kami bantu wujudkan copy yang konversi tinggi dan sesuai dengan brand voice kamu. Klik banner di bawah ini untuk dapatkan konsultasi gratis khusus hari ini!